Share

270. Akhir Sebuah Padepokan

Sebelum Asoka berhasil kabur, cahaya putih memancar hingga sampai ke langit-langit. Tidak lama, tubuh Joko terpecah dan cairan hijau langsung muncrat.

Selendang yang digunakan Asoka terkena cairan tersebut. “Lepaskan selendangmu!” Bentak Gatra tiba-tiba.

Ki Langkir reflek memotong selendang Asoka dengan tangan yang sudah ia aliri kanuragan. Selendang yang terkena cairan hijau tersebut jatuh ke tanah.

Asoka berhenti di salah satu ranting pohon. Dia menoleh ke belakang. Wajahnya hanya bisa melongo melihat apa yang terjadi di belakangnya.

Cairan hijau tersebut sifatnya korosif (asam_pen) dan melelehkan seluruh benda yang disentuhnya. Pepohonan langsung keropos. Tidak sedikit dari mereka roboh karena batangnya terbelah.

“Kita lihat apa yang terjadi dengan Pedang Kawah Welirang milikku,” lirih Ki Langkir Pamanang.

Asoka baru sadar kalau pedang putih besar tadi ia gunakan untuk membunuh Joko. “Ma-maaf, Ki, aku tidak s

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status