Share

Kemunculan Mata Dewa

Krak!

Rintihan terdengar lirih bersahutan dengan suara tawa penuh kemenangan. Pukulan kanuragan Barok mengincar bagian luar tubuh, tepat di tulang rusuk bagian kanan. Barok tidak memberi kesempatan Asoka untuk mengeluarkan api biru penyembuhan.

“Jangan membangkitkan amarah murid padepokan! Aku tidak peduli siapa dirimu, Guru sudah memberi titah. Perburuan ini harus berhasil!” Barok mengerang, dia memaksa tubuhnya melampaui batas kemampuannya.

Asoka kewalahan karena Barok tidak mau menghentikan serangan, dia terus berusaha menghindari hujaman vertikal Barok, sesekali dia menghindar, tidak jarang pula menggulingkan tubuh di tanah.

Sambil memegangi pinggul kanannya yang sakit, pemuda berkuncir terus bergerak. “Fahma ... lepaskan selendangmu, ini sudah termasuk kategori darurat!”

Melihat Asoka kesakitan, Fahma langsung menangis. Tiba-tiba keluar cahaya hijau dari matanya yang tertutup selendang Asoka.

Barok yang diselimut

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status