Share

Penantian

Pertemuan Asoka dan Ratih menyisakan bekas mendalam. Ratih merasa sangat berterima kasih dengan kehadiran Asoka, tanpa pemuda itu, Ratih mungkin sudah mati karena paru-parunya penuh dengan air.

“Apa yang dilakukan Perguruan Elang Hitam di sini?” tanya Asoka seraya menyalakan kayu bakar. Dia kasihan melihat Ratih yang terlampau lesu dengan bibir pucat. Usai mencari ayam hutan, dia lantas membakarnya agar perut Ratih terisi.

Ratih sendiri tidak enak dengan Asoka, dia kira Asoka merupakan lelaki jahat yang ingin menjadikan tubuhnya sebagai pemuas nafsu … tapi nyatanya tidak. Asoka bertingkah baik, bahkan jauh lebih baik dari semua orang baik di Perguruan Elang Hitam.

“Kami mengikuti turnamen ini, setidaknya ada empat wakil yang dikirim langsung oleh Ayahanda.” Ratih menjawab dengan tatapan sayu.

“Ayahanda maksudmu?”

Ratih sebenarnya ragu untuk mengungkap rahasianya, tapi dia tahu Asoka bukan tipikal orang jah

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status