Share

Peringatan Asoka

Jarak Asoka dengan ruang ritual tidak terlalu jauh. Aura hitam pekat Yasa bisa dirasakan Raden Kusuma dan Ki Langkir Pamanang.

Semakin geram, aura hitam itu terasa semakin pekat.

Raden Kusuma dan Ki Langkir Pamanang khawatir, jika Asoka dibiarkan mengamuk, semua murid bisa terbunuh dengan mudah. Jangankan mereka berdua, Abah Suradira, yang sudah diakui sebagai pendekar elemen api terkuat, tumbang saat ingin menghentikan murka Asoka.

Bono dan Barok hanya bisa menggelengkan kepala melihat tetua padepokan bernama Suryo.

Bukannya berhenti, dia malah memprovokasi Asoka, membuat pemuda itu makin emosi. “Jangan gegabah, Kisanak. Bukannya sombong, Barok yang terkuat di sini saja sudah tumbang olehku, apalagi dirimu.”

“Gertakanmu tidak akan berguna. Kau tidak pantas mengajar di padepokan Ajisaka!” Asoka mengerang, lalu mengeluarkan aura kemerahan di sekitar tubuhnya.

Usai menghela nafas panjang, dia berdiri, menuruni anak tang

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Agus Salim Desky
lumayan bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status