Share

Murid Nakal

“Selamat pagi, Tetua Muda,” ucap Barok yang sudah tersenyum tipis di depan pintu.

“Oooo... bakul daun bawang, hanggu orang tidur saja!?” Asoka membuka pintu dengan mata masih banyak belek. Dia menyuruh Barok masuk, lalu pamit menuju kamar mandi lebih dulu untuk menyuci muka.

Barok hanya bisa tertawa pelan.

Kalau dihitung-hitung, ada belasan, bahkan puluhan julukan yang disematkan Asoka pada dirinya. Dicatat mungkin bisa jadi nama-nama unik yang menjengkelkan!

Asoka keluar dari kamar mandi dengan wajah lebih cerah. “Malam tadi aku sangat suntuk, Barok. Entah kenapa, aku mengalami mimpi buruk sampai tiga kali. Mimpi yang sama, dan berulang-ulang. Tapi, anehnya, mimpi itu terasa nyata, sampai aku juga merasakan rasa sakitnya.”

“Wah itu pertanda...”

“Ehh, pertanda apa? Maksudmu bagaimana?” Tanya Asoka sambil mengernyitkan dahinya.

“Pertanda kalau jodohmu sudah dekat.”

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status