Share

Patung Kelelawar

"Lama!" Gatra keluar dari tubuh Asoka. "Siapa tahu kalau wanita di dalam goa berparas cantik! Kalian manusia, tidak bisa merasakan aura kecantikan bidadari di dalam goa. Dasar dungu!”

"Bodoh, diam kau. Dekat sama Fahma saja mimisan, apalagi kalau perempuan dewasa! Dasar gagak mesum, tutup saja mulutmu dengan sumbu minyak!?"

"Eh," tatap Barok heran. Dia bingung Asoka berbicara dengan siapa.

"Ma-maaf, Barok, hanya suara gaib. Biasa, banyak setan berkeliaran di sini. Kau tidak perlu takut, aku sudah menangkalnya dengan jampi-jampi warisan kakek.”

Gatra memukul kepala Asoka "Suara gaib matamu! Jangan seenaknya berkata kalau aku setan yang harus diusir menggunakan jampi-jampi. Ak-”

“Guru, ada apa?”

Gatra tiba-tiba diam. Dia merasakan aura aneh dari dalam goa. Teman lamanya, siluman yang diutus Dewata menjaga kesakralan Lembah Kalong, sudah datang.

“Tidak. Tida

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status