Share

Suara Misterius di Tengah Hutan

Langit perlahan gelap, padahal ini masih pukul dua siang.

Asoka dan Barok sudah berjalan, lama sekali, tanpa sekalipun beristirahat. Mereka terus menyusuri hutan, melewati lembah, sungai, dan tebing-tebing curam.

Tidak ada bekal makanan yang tersisa, Asoka telah melahapnya semua. Barok, yang juga lapar dan dahaga, sampai harus mengalah dan hanya memakan satu biji jagung karena jagung-jagung yang lain disikat habis Asoka.

“Perut karet. Sudah makan tujuh jagung, masih mengeluh lapar!” Barok mengumpat ketika Asoka mengutarakan keinginannya, ingin beristirahat.

Ketika hari mulai senja, mereka berdua tiba di sebuah air terjun besar. Airnya sangat jernih. Asoka memutuskan untuk bermalam di dekat sana karena di sekitar air terjun pasti banyak hasil alam. Tak hanya itu, beberapa hewan hutan pasti datang ke sini untuk mencari minum.

Asoka bisa menangkapnya dan memberi Barok makan dari daging hewan-hewan tadi.

“Sepertinya kau belum p

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status