Share

Ramalan Gatra

Asoka berbalik arah. Dia melihat ada dua orang murid sedang bercanda satu sama lain. Eskpresinya berubah, dia agak jengkel melihat tingkah dua murid muda itu, padahal dia sendiri juga masih muda.

“Apa yang kalian bicarakan? Jangan bilang, kalian membicarakan diriku yang suka buat onar, suka mencari gara-gara dengan para tetua lain? Jawab, apa yang kalian bicarakan!?” Asoka tiba-tiba berada di belakang mereka.

“Ti-tidak, Gu-”

Ctak!

Ctak!

Dua pukulan mendarat hingga memunculkan benjolan kecil di kepala belakang dua murid muda itu. Tidak ada yang bersuara atau protes, mereka menerimanya, terpaksa, dengan lapang dada.

Asoka berjalan menuju gubuk. Sementara di belakang, kepala dua murid tadi mengikutinya.

“Apa kubilang, dia pemuda semprul. Kalian kalau ikut semprul dan tidak serius, jadinya gitu!” Barok mengingatkan, usai Asoka masuk ke dalam gubuk.

“Ma-maaf, Kakang Barok, kami tidak tahu se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status