Share

42. Nasi Bungkus

Di saat pemilik warung makan sederhana membungkuskan nasi, Ardo Kenconowoto melirik kepada Uni Priwangi yang berdiri bersandar di ambang pintu.

Uni tersenyum ketika Ardo memandangnya, memaksa Ardo juga balas tersenyum. Sebenarnya Ardo ingin bertanya, tetapi dia belum akrab dengan Uni yang meposisikan dirinya sebagai gadis mahal.

Ardo kemudian menerima bingkisan nasi panasnya yang lengkap dengan lauk pauknya. Setelah membayar, Ardo segera keluar dan harus melewati Uni Priwangi.

“Silakan, Uni,” ucap Ardo yang menyangka Uni Priwangi berniat memesan juga.

“Tidak. Aku menunggumu, Aldo,” kata Uni Priwangi sembari tersenyum dan bergerak keluar mengiringi Ardo keluar.

“Kau sepelti cucu Tabib Juku Getil saja,” kata Ardo yang menilai kemiripan karakter Uni Priwangi dengan Semuri.

“Siapa? Cucu Tabib Juku Getir? Cucunya wanita?” tanya Uni Priwangi.

“Iya,” jawab Ardo sambil naik ke kudanya.

“Pasti jelek,” kata Uni Priwangi.

“Cantik,” kata Ardo, membuat wajah cantik Uni Priwangi merengut. Lalu tany
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
Permaisuri 12 ternya kurang puas sepabjang ini
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
hehehehehehe
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
penasaran juga ini Om, bagaimana cara Ardo membawa nasi bungkus tetap hangat. kayak teka teki waktu kecil, cara menyeberangkan kambing, sayur dan harimau satu satu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status