Share

52. Menangkap Upir Rammi

Dengan gaya jalan seperti orang kaya baru, Anoman berjalan di jalanan pasar Ibu Kota dengan dikawal oleh Gugusan dan Kuncung.

Ketika mereka lewat di depan lapak buah, seenaknya saja ketiganya mengambil buah yang dijual tanpa meminta atau bicara kepada pedagangnya. Itu hanya membuat si pedagang geleng-geleng sambil bernapas. Untung yang diambil hanya sebuah.

Sambil berjalan, mereka makan buah. Itu bukan sedang lomba agustusan, tetapi itu sekedar gaya mereka di pasar. Semua pedagang di pasar itu sudah muak melihat tingkah ketiganya, tetapi tidak ada yang berani melawan jika tidak ingin dibuat rusuh. Kepala keamanan pasar saja tunduk di bawah perintah Anoman, padahal dia tidak punya jabatan apa-apa di pasar tersebut.

Namun, langkah ketiganya terhenti oleh hadangan tiga kuda berpenunggang di tengah-tengah jalan pasar.

Anoman, Gugusan dan Kuncung menatap tajam kepada ketiga penunggang kuda. Satu orang penunggang kuda mereka kenal bernama Codet Maut, pengawal pribadi Adipati Banting Arak, a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
siap, Cantik Imut
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
lagi, Om Say
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status