Share

54. Cerita Pembantaian

Ardo Kenconowoto menggebah kudanya untuk pergi melaksanakan ujian ketiga dari Iblis Satu Kaki, setelah si pemuda tampan itu berhasil menyelesaikan ujian keduanya dalam memahat batu.

Sebelumnya, Ardo membutuhkan waktu satu pekan lamanya untuk menuntaskan ujian keduanya. Pasalnya, seumur hidup dia tidak pernah belajar memahat. Meski dia dibekali pahat dan palu, tetap Ardo harus belajar memahat dulu. Beberapa kali dia harus memartil tangannya sendiri.

Awalnya, Ardo hendak meniru membuat patung ayam jago versi kecil, sekitar seukuran orang saja. Pilihan itu karena dia bisa dengan mudah mencontek patung raksasa di atas.

Agar bisa menyelesaikan ujian kedua lebih cepat, Ardo sangat bersemangat dalam memahat. Malam pun dia tetap memahat sampai kenal lelah. Maksudnya, setelah lelah, barulah dia istirahat.

Namun, untuk membuat paruh ayam saja, Ardo butuh waktu tiga hari. Itu baru paruh ayam, belum kepalanya, belum lehernya, belum badan dan sayapnya, apalagi cekernya yang lebih rumit.

Pada suatu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
demi Mak Emut, asalkan Mak Emut bahagia
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
cacing sebesar lengan berkepala kepala burung. Om memang paling mengerti apa yg suka aku khayalkan...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status