Share

61. Kejahilan Semuri

“Bisa aku buatkan, tapi kau harus menunggu dua atau tiga hari,” kata Tabib Juku Getir saat Ardo Kenconowoto bertanya tentang bahan pengawet daging atau mayat.

“Iya, Ki,” jawab Ardo bersedia.

Tabib Juku Getir lalu memeriksa beberapa isi gucinya di rak. Sepertinya dia sedang melihat bahan-bahan untuk membuat apa yang diinginkan Ardo.

“Uni, kau bantu membeli daging sapi. Kita butuh lemaknya,” kata Tabib Juku Getir kepada Uni Priwangi.

“Bukankah Ki Pawang Api punya banyak sapi, Ki?” tanya Uni Priwangi, bukan maksud menolak.

“Hehehe!” kekeh sang tabib. “Sapi-sapi itu sudah seperti anak sendiri bagi Ki Pawang. Dia tidak akan pernah mau memotong sapinya. Dia lebih baik membiarkan sapinya mati lalu dikubur daripada dimakan bersama.”

“Baik, Ki. Aku akan pergi membelinya,” ucap Uni Priwangi.

“Beli saja satu daging paha,” kata Tabib Juku Getir.

“Baik, aku langsung pergi,” kata Uni Priwangi.

Pendekar cantik itu lalu berbalik dan berjalan keluar rumah.

“Ardo, kau pergi cari sarang lebah yang berma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
batik mida
bagus kilas blik nya,,seperti biasa sngat panjang wkwk,,,pdhl cman ingin dua buatkn pengwt mknn,,,,
goodnovel comment avatar
Rudi Hendrik
kok Om lupa nama istrinya
goodnovel comment avatar
Nova Alexandria
hahaha. Semuri ini kayak Arda uyut-uyut versi perempuannya, Om
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status