Share

82. Putri Guru

Ardo Kenconowoto terus berlari mengiringi kuda yang ditunggangi oleh Tulina yang selalu tersenyum selama perjalanan. Senyum Tulina bukan karena merasa lucu dengan wajahnya yang hitam, tapi karena dia merasa bahagia. Sepertinya dia tahu bahwa bahagia bukan hanya milik orang cantik.

Badan Ardo yang tidak berbaju, sudah banjir oleh keringat tanpa membuatnya tenggelam. Namun, itu tidak membuatnya letih dalam berlari.

Ternyata mereka sedang menuju ke Desa Guling. Dan ketika baru saja memasuki batas desa, mereka berdua berpapasan dengan Ki Rojak dan putranya Jumadi bersama dua anak buahnya yang pernah dihajar oleh Ardo.

Pertemuan itu membuat Ardo berhenti berlari dan menghentikan Surami. Jalan desa yang tidak terlalu lebar membuat mereka saling berhadapan, seperti dua kubu yang siap bertarung.

Pertemuan itu membuat Ki Rojak dan putranya langsung memasang mimik permusuhan di saat Ardo tersenyum ramah dengan napas terengah-engah.

“Paman Rujak!” panggil Tulina tiba-tiba yang mengejutkan Ardo,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status