Share

BAB 15

Dzurriya akhirnya masuk menuju kamar yang disediakan untuknya. Ia tidak peduli dengan baju yang belum diganti, atau udara dingin yang masuk dari celah jendela. Ia hanya bersembunyi di bawah selimutnya dan menangis sesenggukan sampai tertidur.

Esoknya, sekitar jam 5 subuh, Dzurriya terbangun karena suara azan. Badannya terasa gatal-gatal dan dingin begitu bangun tidur. Ia terus menggaruk-garuk punggung dan lehernya sampai memerah sembari menguap beberapa kali.

Ia pun memutuskan mandi air hangat, lalu disambung dengan berwudu dan solat. Namun, karena bajunya tidak diganti dari kemarin, tubuhnya masih terasa kotor saja.

‘Ah! Rasanya baju ini sudah terlalu bau dan kotor. Mandi pun tak ada pengaruhnya. Aku masih gatal-gatal!’

Dzurriya mengeluh dalam hati sambil menarik kerah bajunya ke atas. Ia mengendusnya setelah keluar dari kamar mandi.

“Berjalanlah dengan cepat,” sebuah suara berat menyahut dari arah samping, seolah bisa membaca isi kepalanya.

Dzurriya kaget dan menoleh. Ada suaminy
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status