Share

BAB 22

‘Aku tahu ini rumahmu, tapi tak bisakah kau cari tempat lain di rumah sebesar ini?’

Sekarang, dibanding berdebar, Dzurriya malah merasa kesal sendiri. Niatnya untuk mencari udara segar, terancam gagal. Jika bersama Eshan di sini, bisa-bisa dirinya malah semakin pusing.

Dzurriya mendengus saat suaminya itu menyadari kehadirannya. Ia segera berbalik, tetapi tiba-tiba Ryan sudah berdiri di balik punggungnya.

“Astaga!” pekik Dzurriya saat menabrak dada Ryan. “M-maaf!” ucap Dzurriya terbata sambil menyilangkan tangan di atas dadanya.

“Kau mau cokelat?” tanya Ryan sambil menunjukkan dua batang coklat almond.

Dzurriya tidak langsung mengambilnya, hanya menatap Ryan bergantian dengan cokelat itu. “Kenapa kau memberiku cokelat?”

Dzurriya meraih cokelat itu perlahan, tapi tidak bisa menghilangkan perasaan herannya. “Te… rima kasih,” sahutnya canggung.

“Itu cokelat favoritmu, sudah pasti kau suka—”

“Apa?”

Ryan langsung menggeleng. “Maksudku, cokelat itu pasti akan jadi favoritmu.”

Walaupun masi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Bunda Widi
Kesel juga ama Dzurriya yang mudah jatuh cinta ... Ga usah ke GR an kenapa, walau sebenernya Eshan itu suka, dia cemburu waktu kamu ama Ryan, makanya dia marah. tapi cobalah ga usah beper, biar ga sakit klo dikecewain
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status