Share

BAB 59

Dzurriya mulai merasakan pening lagi di kepalanya, ia mengernyitkan dahinya kemudian membuka matanya perlahan-lahan.

Terlihat atap kamarnya.

‘Apa yang terjadi?’

Terakhir kali yang ia ingat ia mau pergi bersama Ryan.

Ia kemudian menyiratkan pandangannya ke segala arah, tampak di sampingnya Ryan dengan wajah yang begitu cemas.

“Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar,” ucap lelaki itu terdengar begitu lega.

Dzurriya tersenyum lemah.

Ia mencoba mengangkat tangannya yang terasa lemas, karena ingin menekan kepalanya yang masih pening, saat kemudian Ia sadar, ada selang infus menancap di punggung tangannya tersebut.

“Aku kenapa?” tanya Dzurriya heran.

“Kamu dehidrasi dan anemia, jadi aku terpaksa menginfusmu. Mulai sekarang kamu harus jaga dirimu baik-baik jangan mudah larut dalam emosi,” saran Ryan terdengar penuh kepedulian.

Dzurriya menoleh ke arah lain, ia tak ingin mendengarkan saran apapun dari siapapun.

“Kamu tidak boleh ceroboh lagi, Dzurriya.”

Lelaki itu terdengar menghela napas panja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status