Share

Bab 28

Bab 28

"Emh, kita tidak bisa bicara di telepon. Aku akan datang ke rumah Mbak besok," ucapnya tanpa rasa malu.

"Baiklah, terserah apa maumu," balasku sambil menutup panggilan telepon.

"Apa yang ingin dibicarakan oleh Dewi?"

Mas Frans bertanya setelah aku mengembalikan ponsel miliknya. Aku pun menceritakan permintaan wanita itu tentang kesepakatan, tanpa dilebih-lebihkan atau dikurangi. Setidaknya kakaknya harus tahu apa yang diinginkan oleh adiknya yang tidak tahu terima kasih itu.

Mas Frans berdecak kesal sebelum menjawab.

"Apa yang diinginkan Dewi sebenarnya?" gumamnya sambil membuang nafas berat.

"Aku tak tahu, Mas. Tapi kupikir ini ada hubungannya dengan biaya kontrol yang kita hentikan. Atau bisa jadi dia akan membujukku tentang masalah keuangan Ibu. Siapa yang tahu."

"Cahya, Frans, ayo makan siang. Semuanya udah siap. Ajak anak-anak juga."

Cepat aku beranjak saat Yanti memanggil dari arah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status