Share

Bab 34

Bab 34

"Mama, aku ingin pulang ke rumah. Aku kangen sama Kak Devan dan adik Ridho," kata Devia.

"Kepala Devia masih pusing, atau masih merasa lemas?" Gadis kecil berusia tiga tahun lebih itu menggeleng.

"Aku baik-baik aja, Ma. Tadinya aku memang merasa sakit, tapi sekarang udah baik-baik aja. Apalagi setelah mimpi bertemu dengan papa," ucapnya polos. Aku memastikan telingaku tidak salah mendengar ucapannya barusan.

"Devia beneran mimpiin papa semalam?" Devia mengangguk sambil memindai wajahku.

"Iya, Ma. Papa terlihat sangat tampan sekali. Kata papa aku dan Kak Devin tidak boleh sedih-sedih agar bisa menjaga adik dan Mama. Papa juga berpesan kalau aku tidak boleh ngerepotin Mama dan membuat Mama susah," lanjutnya dengan ucapan gaya khas anak kecil.

"Apa bener Papa bicara seperti itu, Devia?" tanyaku untuk kedua kalinya.

Tangisku sudah menganak sungai. Tak menduga jika priaku akan masuk ke dalam mimpi putri keduanya.

"Iya, Ma. Makanya mulai sekarang Devia mau jadi anak baik, agar Mam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status