Share

Mencintaimu seperti paksaan

Selamat membaca.

Dalam keheningan dimatanya dan mataku, ia mencoba membaca apa yang aku inginkan lewat netra mata ini. Lalu mengelus wajahku dengan satu tangannya sayang, menarik beberapa helai suraiku yang basah. Menghirupnya dalam-dalam, lalu berkata. "Kau berani bertanya saat kau tahu jawabannya Emabell?"

DEG! Aku menelan saliva kasar, ketika Baginda melayangkan tatapan tajamnya padaku—anehnya aku takut, tapi saat orang lain yang melakukannya. Kenapa selalu saja ingin melawan, dan merasa kalau itu tidak benar.

"Emabell!"

Suaranya membuat aku tersadar dari lamunanku. "Em, Baginda?"

"Apakah kamu mencintaiku? Atau kamu, hanya mencintai kekuatanku?"

Genap sudah. Ia membalikan pertanyaanku, yang bahkan belum ia jawab. Dan aku tidak berani menuntut padanya.

"Kamu tidak bisa jawab, aku juga tidak bisa jawab."

Karena ini semua bukan berasal dari hati, tetapi sesuatu yang cenderung untuk dipaksakan.

"Tetapi kali, tersenyumlah saat aku menjadikanmu milikku Emabell!" ujarnya padaku, sesaat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status