Share

Mengejar cahaya berwarna

Selamat membaca.

Menelan salivaku kasar. Aku mengambil sabun yang ia berikan, untuk menggosok tubuhku sendiri tentunya—memangnya apa yang kalian pikirkan.

Tapi belum sempat sabun itu menyentuh kulitku, tiba-tiba saja ia menahan tanganku. Itu membuat aku sedikit terkejut, makin terkejut saat ia mengarahkan ku cara bagaimana membantunya mandi dengan benar.

"Terbiasalah!"

Terbiasa apanya. Ini aneh, mengingat kami tidak punya hubungan sekuat itu. Aku, ck! Merasa rendah lagi.

Selesai. Kali tak ada makian, tak ada juga paksaan yang berlebihan dan lagi. Tidak ada air mata yang jatuh dari hatiku.

***

Menghabiskan waktu untuk tidur saja. Esok harinya, aku membersihkan semua tanaman herbal yang baru saja tumbuh dan membuang tak bisa digunakan lagi.

Membersihkan kolam dengan jaring, bahkan menanam bunga di tempat ini. Itu membuat Artarus hanya menggelengkan kepalanya di samping Baginda.

Untungnya aku di bantu Kafkan.

"Ck! Ck! Lihatlah yang mulia, mereka benar-benar menghancurkan taman belakang d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status