Share

Tenggelam dalam langit biru

Selamat membaca.

"Emabell?!"

"Kak Tara!" Aku berlari memeluk pria itu dengan eratnya, tersenyum senang. Meski air mataku mengalir dengan sangat deras saat ini. "Aku merindukanmu!" kataku.

"Sebesar apa?"

"Sangat besar!" sampai tidak ada lagi yang bisa ku percaya dari tanah ini. Almosa—sambungku dalam hati. Tersenyum miris, meratapi diriku sendiri.

Kau bilang kau tidak suka kebohongan, lantas permainan apa yang berikan padaku dengan memanfaatkan kebohongan. Baginda?!

Aku pernah tertipu sekali, jadi aku tidak akan tertipu lagi untuk kedua kalinya.

***

Kecewa. Nekat pergi dari istana ini, dengan bantuan sosok roh yang selalu mengikuti setiap saat. "Selamat tinggal, Baginda!" ucapku, sebelum masuk ke dalam tembok kamarku yang entah akan tembus ke mana.

Aku hanya penasaran, dan mungkin. Rasa penasaranku itu. Dapat membunuhku nantinya, aku mengenalnya. Tapi aku—Emabell, juga sudah mengenal rasa sakit dari hidup yang aku inginkan.

***

Hutan. Bagian perbatasan. "Luar biasa!" seperti tel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status