Share

18. Mengandalkan Prince

Selesai mandi, Emily keluar dengan canggung. Ia tidak tahu harus bagaimana berinteraksi dengan Prince. Ia bahkan berlari saat memasuki kamar mandi tadi. Namun, mendapati kamar yang kosong, ia terperangah.

"Ke mana dia pergi? Kenapa tidak meminta izin dariku?" gumam Emily heran. Ia tidak sadar kalau bibirnya cemberut.

Dengan langkah lesu, Emily menghampiri meja. Secarik kertas tertempel pada cangkir di sana.

"Minumlah cokelat ini selagi hangat. Aku akan kembali sebelum sarapan tiba. Jangan membuka pintu untuk siapa pun selain aku."

Sudut bibir Emily terangkat tipis. "Dia itu pengawal atau suami? Kenapa pesannya manis sekali?"

Setelah mencopoti kertas, Emily menikmati cokelatnya dengan perlahan. Ia merasa begitu damai hingga tiba-tiba, suara ketukan pintu terdengar.

"Siapa?" Emily beranjak dari kursinya.

"Sarapan, Mademoiselle."

Mata Emily seketika berbinar. Tangannya bergerak santai menuju gagang pintu. Namun, teringat akan pesan dari Prince, ia tidak jadi membukanya.

"Me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Pixie
Bangeeet, Kaaak
goodnovel comment avatar
Dewi Novita
sweettt bgt ya mrk ini...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status