Share

232. Jiwa Mencari Pewaris

Tidak hanya seluruh lantai dan kubah pelindung saja yang membeku, namun lautan di sekelilingnya juga ikut membeku.

"Nona mohon tenang! Semuanya sudah terjadi dan dia sudah saya beri pelajaran!" seru Segoro dengan panik, membuat Lina memejamkan matanya untuk menstabilkan emosi. Cukup lama ia diam hingga akhirnya membuka mata, dengan mata ular yang menyala berwarna biru terang. (Apa sekarang aku ubah jadi Mata Naga ya? Aku tulis Mata ular agar tidak berlebihan. Naga, keberadaan yang begitu luar biasa, jadi gak seenaknya aku gunakan.)

"Segoro," panggilnya membuat Segoro mendongakkan kepalanya dan seketika mematung gemetaran.

"Nona?" Ia begitu ketakutan melihat gadis itu yang mendekatkan wajahnya.

"Jadi kau selama ini di dalam Oasis dan melihatnya?"

Segoro yang berlutut bahkan sampai terjengkang ke belakang, ia melambai-lambai tangan seperti anak kecil yang akan dipukul menggunakan sapu oleh emaknya.

"Tidak tidak Nona! Saya tidak akan bisa menembus kubah pelindung yang tuanku buat!" ser
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Aldho Alfina
ngumpulin buat bulan depan bang hehe, sementara bersabarlah 2bab hanya 9 hari lagi aku gaskan 4bab/hari
goodnovel comment avatar
Galih Ginanjar
hari libur kok cuman 2 bab update ny. gak seru woi.!!!! ketinggalan sama yang lain.
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status