Share

93. Diketahui Marbun Bidara

"Berapa hari aku pingsan dan apa yang terjadi saat itu?"

"Tiga belas hari,"

"Aku tidak makan selama itu?" Akara langsung lemas dan tersungkur.

"Telat! Kenapa baru lemas sekarang!?" seru Opi dan Akara hanya tertawa hingga membangunkan Sania.

"Apa yang terjadi!?" Ia langsung berdiri dan tergesa-gesa mendekati Akara saat melihat remaja itu tersungkur di lantai.

"Lapar," jawab Akara memelas.

"Sukurin! Salah siapa ngeyel!" Sania mode emak-emak beraksi, mengomeli Akara yang masih tersungkur di lantai. Ia marah akan Akara yang nekat membakar daya hidupnya, juga membiarkan ketiga siswa akademi itu hidup. Setiap kali Komo menyela selalu saja dibentak untuk diam, sedangkan Akara hanya menurut. Setelah puas ngomel, lebih tepatnya capek, ia akhirnya membantu Akara kembali ke ranjang. Kemudian mencarikan makanan untuknya, bahkan sampai menyuapi.

"Tidak usah senyum-senyum!" ancam Sania mengacungkan sendok di leher Akara saat remaja it
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status