Setelah melihat sejenak wajah bahagia anak-anak jenius tersebut, Xue Feng dibawa oleh Ling Qi ke ruangan lain.Di ruangan itu, terdapat lebih dari seratus orang anak-anak. Mereka terlihat lemah dan duduk berdekatan dalam dua kelompok, laki-laki dan perempuan. Namun, tubuh mereka tampak sehat dan bugar. Ekspresi mereka menjadi waspada dan takut saat melihat Xue Feng muncul, namun mereka terpaku saat melihat gadis kecil imut yang juga bersama Xue Feng, menatap mereka sambil memeluk lengannya.Mereka adalah anak-anak yang dikurung oleh Sekta Matahari dan ditukar dengan bandit oleh Ling Qi yang membawa mereka ke ruang spiritualnya. Jumlah mereka sekitar 180 orang, dengan jumlah gadis lebih banyak daripada anak laki-laki."Mereka diberi makan dengan baik. Mungkin mereka juga diberi buah spiritual untuk meningkatkan produksi darah yang diperlukan untuk ritual tersebut," pikir Xue Feng, tidak terkejut melihat keadaan mereka, karena anak-anak itu dipelihara seperti ternak oleh Sekta Matahari.
"Ohh.. Teknik Surga lainnya," ucap Ling Qi yang mengerti maksud dari buku yang melayang itu. Hanya teknik tingkat Surga yang mampu melayang, karena memiliki spiritualitas. "Hahaha! Ini adalah sebuah teknik bela diri yang lengkap!" ucap Xue Feng sambil tertawa dengan senang. "Apa maksudmu dengan teknik bela diri yang lengkap?" tanya Ling Qi dengan curiga. "Ini mungkin merupakan teknik bela diri yang dipraktikkan oleh Kaisar Fei Hong. Buku ini berisi teknik pukulan dan tendangan yang lengkap.. Tidak mungkin dia menciptakan teknik tingkat Surga sendiri. Kemungkinan dia menggunakan teknik ini untuk dapat menciptakan teknik pukulan yang kuat lainnya," jawab Xue Feng, kerana dia mengetahui bahwa Kaisar Fei Hong mendapatkan julukan jenius tinju kerana menciptakan banyak teknik tinju semasa hidupnya. Xue Feng memberikan cincin penyimpanan kepada Ling Qi untuk memeriksa dengan lebih teliti apa lagi yang ada di dalamnya. Kerana dia lebih tertarik pada Buku teknik tersebut. "Buku Langit,
Seketika itu, Ling Qi membawa mereka semua ke Sekta Bulan. Anak-anak yang melihat pemandangan sekitarnya yang berubah terlihat bingung. Mereka merasa seolah berada di tempat peri, di mana makhluk abadi tinggal. Di sekeliling mereka terlihat bukit-bukit dan jembatan yang menggantung di langit. Kabut yang menyelimuti sekitarnya memberikan nuansa misterius. "Ini adalah Sekta Bulan. Mulai besok, kawasan sekitarnya akan dipenuhi dengan orang-orang yang mendapat kesempatan untuk memasuki sekta ini. Ohh, lihat, sepertinya mereka sudah mulai mengeksplorasi sekitarnya. Mereka adalah senior kalian," ucap Xue Feng, memperkenalkan mereka pada Sekta Bulan. Dia juga menyadari bahwa anak-anak jenius dari panti asuhan itu sudah mulai berlarian di jembatan, melihat kawasan sekitarnya. Karena kawasan sekitarnya adalah zona larangan terbang untuk murid-murid, mereka hanya dapat berlarian di atas jembatan. Yong Gan dan murid-murid yang berkultivasi fisik terlihat paling bertenaga, melompat dengan c
"Tertarik pada sekta kami? Maksudnya?" tanya Ling Qi dengan penasaran. Kakek dan nenek juga menatap Xue Feng dengan curiga. "Mereka mengetahui bahwa sekta kami akan dibuka mulai besok dan tertarik untuk melihatnya. Karena tidak mengetahui lokasi kami, mereka mengirim utusan ke istana. Karena mereka juga tahu bahwa Kekaisaran sangat mendukung kami, pasti mereka sangat penasaran," jawab Xue Feng dengan ringan. "Jadi, Kepala Sekta, apakah kamu ingin mereka datang ke sekta kami besok? Sepertinya beberapa bulan lagi akan ada pertarungan persahabatan antar sekta di Kekaisaran Selatan. Mereka pasti ingin kami juga bergabung," tanya kakek dengan ragu. "Kami tidak punya waktu untuk melayani mereka. Sepertinya aku belum memberitahu kalian bahwa waktu kami semakin mendesak. Bencana akan datang lebih awal dari perkiraan karena ada sesuatu yang tidak diharapkan," jawab Xue Feng sambil menatap kakek yang tertegun.
Sinar matahari pagi mulai merangkak untuk mendominasi langit. Namun, kabut di Gunung Sekta Bulan terus memenuhi sekitarnya. Pohon-pohon di sekitarnya tampak penuh vitalitas, terus menyerap energi spiritual yang dipancarkan oleh gunung kabut. Murid-murid Sekta Bulan, terutama dari panti asuhan dan anak-anak yang diculik oleh Sekta Matahari, mulai keluar untuk berjalan-jalan dan mengenal lingkungan Sekta Bulan. Mereka berkumpul di platform besar untuk bertemu dengan teman-teman mereka. Mereka mengetahui bahwa banyak anak sebaya mereka akan datang hari ini, dan semuanya sangat bersemangat seolah menyambut festival bersejarah. "Kakek bilang kita akan dapat seragam baru hari ini!," seru seorang bocah dengan antusias, berbagi kabar dengan teman-temannya. "Seragam apa itu? Terdengar sangat mengesankan," tanya bocah lainnya dengan penuh rasa penasaran. "Itu seragam seperti yang sedang kita pakai, namun memiliki sulaman warna yang berbeda. Ada tiga warna: hitam, kuning, dan merah. Kakek
Saat itu, petir terus menyambar di langit saat sosok misterius muncul, kerana setiap gerakannya menciptakan dampak besar di sekitarnya karena ukurannya yang luar biasa. Semua orang, termasuk ketiga kakek terkuat, menggenggam pedang mereka dengan posisi siap bertahan, merasakan tekanan yang menakutkan dari tubuh sosok yang perlahan turun dari langit ke gunung kabut. Kepala sosok itu sendiri sudah lebih besar dari gunung kabut itu, dengan dua tanduk besar seperti mahkota di atasnya. Kepalanya bersinar seperti berlian yang paling cantik, seolah menyerupai kepala naga legendaris. Tubuhnya yang besar dan panjang tidak terlihat jelas karena kabut menyelimutinya. Kabut di sekitarnya mulai menyiput saat sosok yang disangka sebagai naga berlian itu muncul. Kakek Yang dan Kakek Du, yang merupakan yang terkuat, akhirnya melihat dua sosok manusia di atas kepala makhluk menakutkan itu. "I-itu mungkin kepala sekta
Saat itu, mulai muncul gambaran sebuah kota yang terdapat bangunan pagoda merah yang sangat tinggi di tengah danau yang luas. Di sekeliling danau tersebut, terlihat bangunan lima lantai yang teratur. Kota tersebut juga memiliki saluran sungai buatan dengan air sungai yang jernih, serta jembatan yang cantik dengan pemandangan gunung di sekitarnya. Murid-murid terpesona melihat keindahan kota tersebut, dan mereka melihat batu bata terbang dan dengan cepat tercipta sebuah jembatan melintasi saluran sungai. Mereka juga melihat adanya platform pertarungan yang besar di sana, seolah kota tersebut dirancang khusus untuk pertarungan. "Itu adalah Kota Bulan. Dalam waktu satu minggu, kota tersebut akan selesai untuk menyambut penghuninya. Keluarga kalian akan tinggal di sana, dan pembangunan rumah sedang berlangsung dengan cepat," ucap Xue Feng, membuat murid-murid sangat bersemangat melihat kecantikan kota tersebut.
"Suruh mereka menyelidiki apakah orang yang menghilang termasuk orang-orang jenius dalam hidup mereka. Jika ada, kalian harus meningkatkan penjagaan kota dengan serius," ucap Xue Feng, membuat Kakek Yang dan yang lainnya yang tidak terlalu paham tentang manusia mayat hidup terlihat bingung. "Mengapa? Apakah mayat hidup memilih mangsanya?" tanya Kakek Du dengan curiga. Mereka berpikir bahwa manusia yang berubah menjadi mayat hidup seharusnya tidak begitu cerdas dan mungkin tidak selektif dalam memilih mangsa mereka. "Apakah kalian tahu tentang hal menakutkan mengenai manusia mayat hidup? Mereka menjadi sangat cerdas setelah berubah menjadi manusia mayat hidup. Hal itu sangat aneh, karena seharusnya kewarasan mereka hilang setelah berubah menjadi monster, namun mereka tidak demikian. Mereka juga memilih mangsa mereka dengan cermat, karena mereka menginginkan pemimpin kelompok mereka berasal dari kalangan orang-orang jenius dan cerdas. Jika mereka berhasil merekrut seseorang yang cer