Share

Bab 47.

Happy Reading.

Zayla menangis tersedu-sedu di dalam kamarnya, ia terus mengkhawatirkan Arion. Sungguh ia tak bermaksud untuk menyusahkan pria itu, Zayla cuma ingin mengetes sampai mana batas sabar serta. ketulusan Arion kepadanya. Namun, gara-gara dirinya pria itu belum pulang juga sudah empat hari lamanya.

"Sayang, makan dulu ya, Mama bawain sarapan buat kamu," ucap Rina dari arah pintu.

gegas Zayla mengusap air matanya supaya sang Mama tidak melihat kalau dirinya sedang menangis. "Aku enggak lapar, Ma," jawabnya begitu lirih.

"Enggak boleh gitu, Nak. Kasian sama anak kamu di dalam sana, kalau kamu tidak makan, dia juga enggak makan," tutur Rina berusaha tersenyum sambil membujuk sang putri. Walau sebenarnya hatinya sangat hancur melihat Zayla bersedih.

"Apa Kak Ansel sudah pulang?" tanya Zayla mengabaikan ucapan sang Mama.

"Belum, mungkin sebentar lagi," Rina duduk di sisi ranjang dengan tangan yang memegang piring berisi nasi serta lauk kesukaan Zayla. "Aaaaaaa," lanjutnya me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status