Share

82. Keputusan Kakaknya Fitri

Fitri menyenggol bahu Papa, mengedipkan mata sebelah, "Papa ayolah peka, susul Mama. Kenapa diam saja?"

Papa tampak acuh dan menjawab, "Biar saja, Sayang. Nanti juga akan kesini lagi dengan sendirinya,"

"Papa jangan begitu, ayo susul jelaskan sesuatu. Mungkin memang Papa ngobrol sama Tante itu di Baturaden? Selesaikan hari ini juga," ucap Fitri sambil menarik Papa supaya berdiri, Hilda terus tertawa melihat kelakuan bundanya. Setelah berhasil berdiri, kini Fitri menarik Papa menuju kamar Papa Mama, Fitri mengambil Hilda. Dan mendorong Papa masuk kamar.

Fitri menarik nafas lega, masalah harus segera di selesaikan apalagi urusan hati. Fitri membawa anaknya ke meja makan, Hilda belum sarapan sendirian.

Selesai menyuapi anaknya Fitri membawa Hilda ke ruang keluarga. Ada beberapa mainan yang memang di sediakan untuk bermain manakala di rumah ini. Tidak perlu membawa dari rumah.

Pesan masuk dari nomor suaminya, [Sayang, doakan Abang, 15 menit lagi meeting di mulai]

[Iya Abang Sayang, istrim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status