Share

83. Persiapan Lamaran

"Fitri menunggu kabar dari Bang Akram, Ma," ucapnya lesu masih menggenggam ponselnya.

"Istri sholihah, segitunya!" ledek kakaknya.

"Kak, doa istri yang sholih dan tulus itu akan memudahkan urusan suami. Iri bilang, Kak," cibir Fitri.

Farid sangat kagum dengan adiknya, awalnya gadis manja namun punya pemikiran begitu dalam. Rela meninggalkan karir demi keluarganya. Pendapatnya ibu rumah tangga adalah karir terbaik bagi wanita. Mendidik anak-anak bukan tugas ringan, di butuhkan kepintaran, kesabaran, kedisiplinan dll.

"Sebentar lagi kakak juga bakal punya istri yang mendoakan kakak," sahut Farid.

"Ma, jadi ya. Besok kita ke rumah Arin, lihat itu kakak sudah ngebet pengin nikah," tawa Fitri melihat kelakuan kakaknya. Farid meraih Hilda yang ada di pangkuan Grandpa dan di bawanya menjauh dari mereka. Farid berjalan sambil menggelitiki Hilda, balita itu terus tertawa.

"Mirip ABG ya, Pa. Diledek masih malu-malu,"

"Sayang, kakak nggak mau nikah di marahi. Giliran sudah sadar di ledeki
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status