Share

Bab 11

Saat itu, Hendra berkata, "Sisca, jangan biarkan siapa pun menyentuhmu selain diriku. Aku nggak bisa menerimanya."

Hendra memang orang yang keras kepala, dia sangat cinta, dia juga sangat dendam.

"Awal-awalnya, aku takut dia merebut Angel dari sisiku dan menggunakan Angel untuk balas dendam terhadapku."

Nancy dengan tercengang berkata, "Dia begitu gila, dia pasti bisa melakukannya!"

Di saat ini, Nancy tiba-tiba mendapat telepon dari kantor.

"Halo, Kepala Editor."

"Kamu ke mana saja? Skandal Hendra sudah naik ke peringkat teratas! Berita utama kantor kita bulan ini direbut orang lain lagi!"

Berita tentang Hendra?

Setelah mematikan telepon, Nancy langsung membuka Twitter.

Pencarian terhangat nomor satu: "Hendra Setiawan dan Kimiko Audrey bertunangan!"

Di akhir kalimat pencarian ini bahkan ada dengan kata "populer".

"Apaan? Gila!" teriak Nancy dengan terkejut.

Sisca mengira ada yang terjadi di kantor Nancy, dia pun bertanya, "Ada apa?"

Nancy memberikan ponsel kepada Sisca, "Lihatlah, berita utama Hendra!"

Sisca tidak kenal Kimiko Audrey ini.

Akan tetapi ....

"Oh, dia sudah bertunangan. Baguslah, aku akan mendoakannya."

Nancy memelototi Sisca dengan tatapan tidak percaya. Dia berusaha menemukan emosional dari ekspresinya, tapi ekspresi Sisca malah hanya datar dan tidak ada perubahan apa pun.

"Kenapa kamu melihatku seperti ini?"

"Kamu ... nggak seperti biasanya. Dulu kamu sangat mencintai Hendra, kamu bahkan melawan ayahmu demi dia. Sekarang kamu ...."

Sisca tersenyum sambil berkata, "Reaksi apa yang normal? Kalau aku menangis, Hendra juga nggak akan kembali ke sisiku, lagi pula kalau dia bertunangan, berarti dia akan melupakan masa lalunya. Ini adalah kabar baik bagiku. Mungkin setelah dia bertunangan dan memiliki kehidupan bahagia bersama tunangannya, dia juga akan lupa untuk balas dendam padaku."

Nancy juga tersenyum dan mengatakan, "Benar juga. Ide yang bagus."

Nancy langsung pergi dengan buru-buru karena disuruh oleh kepala editornya.

Sisca masuk ke dalam kamar.

Angel bertanya, "Ibu, kenapa mata Ibu merah?"

"Hah? Oh, ini karena angin AC terlalu kencang. Angel, kamu kedinginan, nggak?"

Sisca pun langsung mengalihkan topik.

"Nggak dingin!"

Akan tetapi, Sisca malah melamun hingga memecahkan sebuah gelas ketika mau mengambilkan air untuk Angel.

....

Hari ini Richard masuk jam malam.

Sisca meminta Richard untuk bantu menjaga Angel, karena dia pergi ke Kelab Basti untuk kerja paruh waktu.

Di saat ini, Angel tiba-tiba merasa lapar, jadi dia mencari jajan di kantongan dari ibu angkatnya, tapi yang ditemukannya malah sebuah majalah yang tergulung.

Nancy adalah seorang reporter, mungkin dia terlalu banyak barang, maka itu menaruh majalah itu ke dalam kantongan.

Angel merasa bosan, dia pun membuka majalah itu.

Angel baru umur 6 tahun, dia belum masuk SD, jadi tidak banyak tulisan yang dikenalnya. Akan tetapi, Sisca sudah mengajarinya beberapa tulisan yang sederhana.

"B ... u ...."

Angel langsung menggaruk kepalanya karena tidak bisa membaca tulisan "z".

Akan tetapi, paman di sampul majalah ini tampan sekali!

Paman ini lebih tampan dari Paman Richard.

Angel langsung menjadi semangat, dia menunjuk pria di majalah sambil berkata, "Paman ini cocok dengan Ibu!"

Sampai jam 9 malam, majalah itu sudah hampir rusak dibaca Angel, tapi Sisca masih saja belum pulang.

Angel bosan karena sendirian di dalam kamar, dia buka selimut dan memakai sandal bebek kuning berjalan keluar.

Paman Richard bilang kalau dirinya ada di lantai dua. Kalau Angel memerlukan bantuan, maka Angel langsung panggil perawat untuk membawanya menemui Richard.

Ketika Angel berjalan ke bagian resepsionis untuk mencari perawat, dia melihat seorang paman tampan berdiri di depan kaca sambil bertelepon.

Angel langsung tercengang setelah terus meliriknya.

Bukankah pria ini adalah paman tampan di majalah tadi?

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status