Share

Bab 882

Hendra terkejut mengira dirinya salah dengar.

Hendra menunduk dan mendekatinya dengan tatapan bahagia. "Sisca, apa yang kamu katakan barusan?"

"Lupakan saja kalau nggak mau cium."

Ketika Sisca mau balik badan masuk ke dalam mobil, Hendra langsung menarik lengannya.

Sisca pun tertabrak ke dalam pelukannya.

Ketika Sisca mendongak, Hendra kebetulan menunduk. Bibir mereka bersentuhan secara kebetulan, tapi terasa sedikit sakit.

Sisca tanpa sadar ingin menjauhkannya, tapi Hendra langsung menahannya di depan pintu mobil sambil menciumnya.

Mereka jelas-jelas sudah sering berciuman, tapi Sisca masih saja merasa sulit mengendalikan perasaannya.

Hendra menahannya dalam pelukan sambil menanyakan dengan suara yang serak, "Apakah teman sekamarmu itu menindasmu?"

"Nggak."

Sebaliknya malah Sharon yang menindasnya.

Di lantai atas.

Ketika Sharon melihat mereka dua bermesraan, jari tangan yang menyentuh tirai jendela menjadi semakin kuat seakan-akan mau membolongi tirai tersebut.

'Jelas-jelas pria yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status