Share

Bab 34: Teman Tapi Mesra

Jika hatimu adalah telaga, izinkan aku berenang di dalamnya.

Jika cintamu adalah cahaya matahari, izinkan aku menjadi bumi yang selalu siap menerima pancaran sinarnya.

Aku padamu seperti detak jarum pada jam dinding, seperti pintalan benang dalam selembar kain.

***

Kedatangan pelayan membawa pesanan mereka membuat Satya kembali menutup mulut yang baru saja terbuka untuk melanjutkan kalimat.

“Minum dulu, Lin, biar nggak tegang.” Satya mencoba mencairkan suasana. “Lama-lama aku takut lihat wajah kamu. Aku bukan dosen penguji dan kamu bukan lagi ujian,” goda Satya. Sederet gigi seputih kapas terlihat di wajahnya.

Lintang tersenyum kikuk. Tangannya meraih gelas dan mengaduk isinya dengan malas. “Pintar betul Mas Satya mengombang-ambingkan perasaan orang,” batinnya rusuh. “Cuma mau bilang putus saja muter-muter nggak jelas.” Batinnya terus bermonolog. Rasa kesal mulai merambati hati melihat sikap Satya yang terus mengulur waktu seperti seorang anak tengah bermain laying-layang. “Sunggu
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
itu emang tuk Lintang apa sebenar nya tuk Hanum .karena Hanum meputuskan cinta nya tuk Satya dh g mau berhubungan lagi ..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status