Share

Bab 36: Terbakar Atau Dibakar

Kabar dari Evan seperti kobaran api yang melumat habis kebahagiaan yang baru sebentar tercipta di antara Satya dan Lintang. Tanpa banyak kata mereka meninggalkan hotel menuju stasiun KRL di Maguwo lalu naik kereta tercepat tujuan Stasiun Solo Balapan.

Sepanjang perjalanan Satya terus berkoordinasi dengan Evan sementara Lintang memilih diam dan hanya membuka mulut jika suaminya memulai pembicaraan terlebih dahulu. Lintang buta tentang usaha keluarga Satya. Apa yang diketahuinya sebatas kulit terluar, hanya jumlah toko, spa, dan pabrik batik di Laweyan. Alih-alih memberi solusi, Lintang khawatir akan memperburuk suasana jika berbicara.

“Delapan puluh persen toko dan gudang terbakar,” ujar Satya lesu. Ia menatap Lintang lalu mengalihkan pandangan ke luar. Kereta baru saja melewati Klaten. “Untungnya nggak ada korban jiwa. Enggak kebayang kalau sampai ada yang meninggal. Rugi harta bisa dicari. Nyawa enggak bakal kembali.” Wajah Satya sekeruh air kolam yang lama tidak dikuras.

“Kenapa b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status