Share

Bab 37: Ketidaksetujuan Satya

Satya menoleh. Selama ini ia memang tidak tahu banyak aktivitas Lintang. Ia hanya tahu, istrinya masih kuliah dan dari pembicaraan yang selintas terdengar, sepertinya Lintang tidak sekadar kuliah.

“Siapa?” Rasa ingin tahu meyeruak dari wajah Satya melihat ekspresi Lintang yang campur aduk antara rasa bersalah dan kesal.

“Bang El. Temen sekantor.” Telunjuk Lintang masih sibuk dengan layar ponsel, membuka aplikasi WhatsApp, mengecek beberapa file kiriman Prof. Kathrin di grup. Pantas saja El mengamuk. Pesannya telah berderet sepanjang gerbong KRL dan tak satu pun yang dibacanya.

“Temen sekantor?” Satya mengernyitkan dahi. “Kamu sudah kerja?” Manik mata Satya menelisik kedalaman mata Lintang. Ia tidak tahu kalau Lintang sudah bekerja.

Lintang mengalihkan pandangan dari ponsel kemudian menoleh. “Hanya kerja paruh waktu, kalau ada proyek saja. Prof. Kathrin yang mengajak saya gabung di konsultan lingkungan milik beliau.” Lintang menangkap jejak rasa heran dan kaget pada tatapan Satya. “
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status