Share

Baba 20: Pupus (2)

“Lin, tolong jangan siksa aku kayak gini,” gumamnya frustrasi. Sebelum melajukan mobil menuju Solo, Satya mengirim pesan kepada Lintang, memintanya untuk bertemu walau sesaat sekadar untuk berbicara dan meminta maaf.

Centang satu. Satya pasrah. Menyerah. Ia buta aktivitas Lintang di Yogyakarta, begitu pula lingkaran pertemanannya. Ia hanya tahu selintas ketika mereka hadir pada pesta pernikahannya, tetapi taksatu pun yang ia kenal dan tahu namanya. Dengan hati rusuh, Satya melajukan mobil menuju Solo. Hari ini ia kena batunya akibat sikap abai yang selama ini ditunjukkan pada Lintang.

Rasa bersalah sekaligus kehilangan menemani Satya menghabiskan malam. Separuh hatinya seolah tertinggal di Yogyakarta sehingga ia memacu mobil dengan kecepatan sedang dan sesekali melambat.

“Jaga Lintang baik-baik, Sat.” Tiba-tiba suara sang bunda terngiang di telinga, meremas hati Satya hingga luruh. “Dia adalah cahaya mata Bunda dan Bunda nggak ingin sesuatu yang buruk terjadi padanya.”

“Ya, Tuhan!” se
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Tri Wahyuni
g enak kn Satya klo di cuekin .sama juga kmu sering cuekin Lintang sebagai istri kmu cuekin kmu tjnggal dia d jogja dn kmu sendiri d Bandung .per kemana2 dgn kekasi mu yg bukan muhrim ...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status