Share

Boneka Buat Hannah

Pagi ini, aku mengatakan kepada mas Reza ingin mengantar ibu ke apartemen Mardiah. Mas Reza tidak menjawab. Jadi, aku menyimpulkan jika dia ingin. Aku tidak tega melihat ibu mertuaku terus menangis dan memintaku untuk membawah dia bertemu dengan Hannah.

“Gimana Bulan?” Bu Sandi menghampiriku.

“Sepertinya mas Reza nggak mau, Bu.”

“Kita ke sana aja, Bulan. Nggak apa-apa, ibu sudah rindu banget sama Hannah,” desak bu Sandi.

“Iya,” jawabku seadanya.

Saat sedang bersiap berangkat ke apartemen Mardiah. Ibu Fauzi kemudian datang. Dia tersenyum di depan gerbang dan memaksa bibi Niam untuk membukakan pintu untuknya.

Ibu Niam berjalan ke teras rumah untuk membuka pintu. “Udah ada uangnya nggak, Bulan? 100 juta nggak apa-apa deh,” ucapnya dengan cepat.

“Nggak ada Bu.”

“Loh, kok nggak ada sih Bulan? Ibu minta tolong kok. Ibu akan kembalikan nanti. Tolonglah ibu, Bulan!” desaknya.

Bibi Niam terlihat kesal.

“Kalo mau minjam, nggak usah maksa, Bu! Non Bulan lagi kena musibah. Itu pun karena an
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status