Share

28. Hubungan terlarang

Aku tersenyum mendengar ucapannya. Tanpa sadar kami larut dalam obrolan yang ringan, sedangkan Winda tengah berbenah kamar yang akan ditempati olehku.

"San, kamarnya sudah rapi. Silakan kalau mau istirahat dulu. Semoga nyaman ya."

"I-iya, terima kasih, Winda," sahutku. "Aku permisi dulu ya, Win, Mas," lanjutku lagi.

"Iya Santi, selamat istirahat," ujar Winda sambil tersenyum.

Yess! Pekikku dalam hati saat menutup pintu kamar. Pandanganku memindai sekeliling. Aku melihat desain yang sederhana tapi tampak elegan. Winda pintar sekali menata rumah ini. Membuat penghuni rumah merasa nyaman dan damai. Lihat saja, Win! Suatu saat rumah ini akan jadi milikku. Begitu juga dengan suamimu yang tampan itu.

***

Paginya, Winda sudah rajin memasak sarapan untuk kami bersama.

"Mas, istrimu itu lho benar-benar istri idaman. Pagi-pagi dah masak buat sarapan," pujiku saat Winda tengah menghidangkan sarapan.

Winda hanya tersenyum, begitupun dengan Mas Rendy.

"Iya, makanya aku cinta. Selain cantik dia j
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status