Share

Bab 30

“Apakah menurutmu mereka harus dikabari?”

Aku bingung harus menjawab apa. Bukankah seorang ibu biasanya ingin ditengok anak-anaknya saat sakit.

“Tolong panggikan saja Hindun.”

Aku melakukan perintah majikanku. Madam Hindun terlihat kaget saat mengetahui ibunya sakit dari semalam. Pasti beliau lelap tidurnya karena lelah dan kenyang makan-makan kemarin.

“Kamu kabari sodara-sodaramu. Bilang Ummi sakit tapi tak usah khawatir karena sudah ditangani dokter. Ada Latifah juga yang merawatku. Kalau tak dikabari nanti mereka menyalahkanmu.”

Aku memberikan sarapan lebih awal supaya Ummi bisa segera minum obat. Kompresan air panas juga kuganti karena airnya sudah agak dingin.

“Ummi kenapa kok bisa jadi sakit?” aku bertanya dengan hati-hati.

“Sepertinya kemarin kebanyakan makan, maklum perut tua, salah dikit langsung protes hehe.” Syukurlah majikanku sudah bisa tertawa.

“Masakan kalian kemarin itu enak-enak banget. Apalagi kue semut itu, Ummi makan banyak sekali. Semua orang juga bilang kue itu le
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status