Share

Bab 36

Setelah salat dluha Ummi mengajak kami berkumpul di ruang keluarga. Ummi dan Madam mengenakan abaya biru dongker dengan border yang manis dilengkapi pashmina melilit cantik di kepala mereka. Keduanya terlihat cantik dan menawan dengan wajah khas Arabnya. Kami duduk lesehan di atas karpet tebal dengan bantal-bantal cantik sebagai sandaran. Aku mengambil posisi dekat Ummi Maimunah dan Ayu dekat Madam Hindun. Supaya mudah kalau mereka perlu sesuatu.

Di depan kami televisi layar datar nyaris sebesar papan tulis tengah menampilkan moderator yang membuka acara. Sebentar lagi kajian dari seorang syaikh favorit Ummi akan segera di mulai. Semacam kuliah dluha kalau di Indonesia.

“Matamu kenapa?” Ayu mencolek lenganku saat kami ke dapur untuk mengambil cangkir.

“Kepikiran Mas Agi terus. Waktu sibuk aku bisa melupakan masalahku, tapi saat santai suka kepikiran. Aku takut.” Aku hampir menangis lagi.

“Tarik napas panjang dan hembuskan pelan-pelan. Ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status