Share

Bab 38

Selesai berkemas kami pun beristirahat untuk memulihkan tenaga. Baru juga merebahkan badan, hapeku berbunyi. Nomor Ibu.

“Assalamualaikum Teteh … lagi istirahat ya maaf Ibu ganggu. Ini sodara-sodara mau minta doa sama Teteh di depan ka’bah katanya.” Terlihat wajah perempuan tercintaku di layar hape.

Layar berubah dengan pemandangan tengah rumah. Karpet Turki tergelar anggun di sana di duduki para saudara yang semuanya berwajah cerah.

“Lala doakan Uwak yaa ….”

“Lala doakan Amang juga ….”

“Lala, Imah juga doakan ….”

Semuanya berebut ingin minta didoakan. Aku tertawa geli sekaligus terharu.

“Bagaimana kalau ditulis dikertas aja, biar nanti Lala bacakan satu-satu depan ka’bah. Kalau disebutin khawatir lupa lagi kan banyak. Nanti tulisannya Lina fotoin ya, Lin.” Aku ngasih solusi. Pengang juga kupingku mendengar mereka berebut bicara.

Beberapa saat aku ngobrol sama anak semata wayangku dan juga tantenya yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status