Share

Bab 49

“Mau kemana, Yu?” tanyaku pada Ayu yang terlihat sibuk berganti pakaian saat bada Isya.

“Nemenin Madam nengok temannya yang baru punya cucu. Pergi dulu ya, Madam udah nungguin.”

Kebetulan sekali aku lagi perlu nelpon Ibu tanpa terdengar oleh Ayu.

Setelah salam dan basa basi sebentar Ibu menawarkan bicara sama Yusril. Sungguh aku merindukan suara khas anak-anaknya, tapi saat ini diskusi dengan Ibu lebih penting, khawatir Ayu keburu pulang.

“Ada apa, Teh? Sepertinya ada hal penting. Tak biasanya menolak bicara dulu sama Yusril.” Firasat seorang ibu memang tajam.

“Mmhh iya, Bu. Ada hal penting yang ingin Teteh diskusikan sama Ibu. Teteh bingung harus mulai dari mana, tapi yang jelas hanya nasihat Ibu yang Teteh perlukan saat ini.”

Kutarik napas panjang, lalu dengan terbata-bata menceritakan obrolan dengan Ummi Maimunah tadi pagi. Ibu mendengarkan tanpa memotong pembicaraanku. Setelah selesai bicara aku menghembuskan napas berat. Rasanya seperti habis mel
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status