Share

Bab 49

Di dalam pesawat, mereka tidak seperti biasanya. Indri lebih menjaga diamnya. Ia tak ingin terjadi fitnah lagi. Yang lalu, sudah menjadi pelajaran untuknya. Ia sadar diri untuk tidak terlalu dekat dengan Dave.

Sampai di Jakarta lagi, Indri mengulas senyum dan menikmati udara berdebu itu. Dave menarik tangan wanita cantik di depannya yang berjalan lebih dulu. Sontak Indri berhenti dan berbalik. Dave memberinya masker.

"Oh, makasih, Pak."

Dave diam. Wajahnya tetap datar seperti biasanya. Namun, ada yang lain saat dia sudah berada di depan mobil jemputan. Pria bermantel hitam itu melepas kacamata hitamnya, menghela napas berat. Ia teringat Risa yang tertinggal di Tokyo.

"Pak, saya naik taksi aja, ya?" Indri mulai menuruni tangga ringan pada lobi bandara.

"Saya akan antar kamu."

Mendengar ucapan Dave, pundak Indri luruh seketika. Ia ingin lepas dari lelaki itu tetapi, tak bisa. Dave menuruni anak tangga tetapi seorang wanita dengan terburu-buru dan menangis melewatinya.

"Risa," teria
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status