Share

Bab 80

"Nak, tidurlah di kamar Ali! Biar besok pagi, Ibu yang akan membujuk Indri." Rumi berdiri di dekat pria itu. Membawakan selimut yang baru saja diambil dari lemari. Lalu, menyerahkan pada Dave yang masih menatap kosong di lantai.

"Benar, Tuan. Kamar saya di sebelah." Ali menunjuk dengan ibu jarinya. Menunjuk sebuah kamar dengan pintu terbuka. "Kamarnya tidak terlalu besar, Tuan. Tapi, setidaknya Anda bisa memakainya malam ini. Sambil menunggu Indri lebih baik lagi."

Dave mengangguk. Ia mulai berdiri dan menarik udara dalam-dalam lalu mengembusnya pelan, setelah itu menerima selimut yang diberikan oleh Rumi. "Terima kasih, Bu. Maaf, saya merepotkan." Ada wajah sendu di sana, membuat Rumi tak mampu menjawab lagi. Hanya balasan anggukan saja yang tersirat.

Malam manis berubah kelam hanya dengan satu kabar mengejutkan. Sikap manis dan semu kemerah jambuan berubah muram dan tangis tak terbendung. Dave menyimpan hatinya baik-baik, tak akan pernah melepaskan. Jika ada sosok yang mendiami rahi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status