Share

Bab 92

Hari ini Indri sudah boleh pulang. Ia masuk ke dalam rumah dengan duduk di atas kursi roda. Dua mertua ikut mengantar karena mereka belum bisa berpisah dengan sang cucu mungil berbalut dengan selimut berbulu.

"Ndri, Mama boleh menginap di sini semalam saja? Mama mau nungguin cucu. Besok Mama pulang."

Wanita berparas ayu itu memohon pada sang menantu. Mana mungkin Indri tega, apalagi ia melihat bercak kesedihan di mata Laila. Pasti wanita tua dengan jilbab coklat itu teringat dengan putranya.

"Mama kapan saja boleh menginap di sini. Menjenguk bahkan memeluk cucu Mama sepuasnya," balas Indri saat dia sudah berpindah di atas tempat tidur. Di sebelahnya, putra tampan yang baru saja diberi nama Davin itu.

"Benar, Nyonya. Kami sangat senang kalau Nyonya betah di sini," sahut Rumi yang baru saja datang dengan nampan berisi minuman. Di kamar Indri mendadak penuh dengan keberadaan mereka.

Sementara itu, Ali tengah berbincang dengan George di depan rumah. Lalu, Shalsabila membantu memasak d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status