Share

Bab 2: Tawaran yang Mengubah Hidup

Hari-hari setelah pesta itu berlalu begitu cepat bagi Alina. Dia masih terpesona oleh pertemuan tak terduga dengan Adrian, memikirkan setiap kata dan senyuman yang mereka bagikan. Namun, dia tahu bahwa dia harus kembali ke dunianya yang nyata, dunia di mana dia harus bekerja keras untuk mewujudkan impian menjadi penulis skenario yang sukses.

Alina duduk di depan laptopnya, menatap layar kosong dengan sedikit kebingungan. Dia merasa terjebak dalam blokade kreatif yang parah, tidak bisa menemukan inspirasi untuk menulis skenario baru. Pikirannya terus melayang kembali ke pertemuan dengan Adrian, mengganggunya dengan cara yang dia tidak bisa jelaskan.

Tiba-tiba, ponselnya berdering, membuyarkan lamunan Alina. Dia melihat ke layar dan tersenyum ketika melihat nama "Adrian" muncul di layar. Tanpa ragu, dia menjawab panggilan itu.

"Halo, Adrian," sapa Alina dengan suara yang bersemangat.

"Hai, Alina," jawab Adrian dari ujung telepon dengan suaranya yang tenang. "Apakah saya mengganggu?"

"Tidak sama sekali," kata Alina. "Saya justru senang mendengar suara Anda. Apa kabar?"

"Mengenai itu, saya memiliki sesuatu yang ingin saya diskusikan dengan Anda," kata Adrian, suaranya sedikit serius.

Alina merasa penasaran. "Apa itu?"

"Bagaimana kalau saya menawarkan Anda kesempatan untuk menulis skenario untuk film saya?" tawar Adrian tiba-tiba.

Alina terdiam sejenak, tidak percaya pada apa yang dia dengar. Tawaran itu begitu tak terduga dan luar biasa. Dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.

"Apakah Anda serius?" tanya Alina, suaranya hampir tercekat oleh kegembiraan.

"Iya," jawab Adrian dengan tegas. "Saya suka dengan ide-ide kreatif Anda dan saya yakin Anda memiliki bakat yang luar biasa untuk menulis. Saya pikir kita bisa menjadi tim yang hebat."

Alina merasa hatinya berdebar kencang di dadanya. Ini adalah kesempatan yang dia impikan, kesempatan untuk bekerja dengan salah satu sutradara terkenal dalam industri film. Tapi di sisi lain, dia merasa ragu-ragu. Apakah dia cukup baik untuk pekerjaan itu? Bisakah dia memenuhi harapan Adrian?

"Maaf, saya butuh waktu untuk memikirkannya," kata Alina akhirnya, mencoba menenangkan dirinya sendiri.

"Tentu, ambil waktu yang Anda butuhkan," kata Adrian. "Saya akan menunggu jawaban Anda. Dan Alina, saya yakin Anda bisa melakukannya dengan baik. Percayalah pada diri Anda sendiri."

Setelah menutup telepon, Alina duduk di tempatnya, berpikir keras. Dia tidak bisa mempercayai bahwa ini benar-benar terjadi. Ini adalah kesempatan besar, tetapi juga tanggung jawab besar. Dia merasa campuran antara kegembiraan dan ketakutan.

Dia memutuskan untuk berbicara dengan beberapa teman dan mentor untuk mendapatkan masukan mereka. Semua orang menyarankannya untuk menerima tawaran itu, meyakinkannya bahwa ini adalah langkah besar dalam karirnya. Namun, keraguan masih menghantui pikirannya.

Akhirnya, setelah berhari-hari pertimbangan dan perdebatan internal, Alina membuat keputusan. Dia akan menerima tawaran Adrian. Ini adalah kesempatan yang tidak boleh dia lewatkan, meskipun dia tidak tahu apa yang akan menunggunya di masa depan.

Dengan hati yang berdebar-debar, Alina mengirim pesan kepada Adrian untuk menerima tawaran tersebut. Saat dia menekan tombol kirim, dia merasa seolah-olah dia sedang melangkah ke dalam dunia yang baru dan tidak dikenal.

Sekarang, perjalanan Alina sebagai seorang penulis skenario akan mengambil arah yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya. Dan dengan Adrian di sisinya, dia siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang menunggu di depannya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status