Share

Bab 481

Carol tidak memperhatikan reaksi Jefri. Setelah mereka pergi, dia teringat pada Luna yang dari tadi melihat semuanya di sebelahnya.

“Kenapa kamu nggak membantuku tadi?” tanya Carol, menyalahkan Luna.

Luna menundukkan kepalanya, menyembunyikan tatapan dingin di matanya dan berkata pelan, “Kamu juga tahu situasiku saat ini. Bahkan kalaupun aku membantu dan membelamu, mereka juga nggak akan mendengarkan aku.”

“Jadi, kamu membiarkan mereka menindasku begitu saja?” Carol berkata dengan marah, “Aku melakukan ini karena mendengarkan idemu. Jangan bilang kamu sengaja mau mencelakai aku?”

Mendengar Carol mencurigainya, jantung Luna langsung berdetak kencang. Ekspresi sedih langsung muncul di wajahnya yang lemah, dan dia berkata dengan marah, “Kalau kamu memang berpikir seperti itu, jangan tanya padaku lagi ke kalau ada masalah lagi ke depannya.”

Melihat Luna benar-benar marah, keraguan Carol sedikit hilang. Dia dia berinisiatif memegang lengan Luna dan membujuk wanita itu, “Kak Luna, jangan mar
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status