Share

Bab 482

Melihat ekspresi kaget di wajah Winda, Hengky mengulurkan tangan dan meraih dagu wanita itu, memaksanya mengangkat kepala dan menatap langsung ke matanya.

“Sepertinya kamu nggak bisa belajar untuk jadi penurut!”

Suara pria itu sangat dingin. Matanya dipenuhi amarah dan kekecewaan.

Melihat wajah Winda yang kelihatan sedikit lemas karena sakit, seringai sinis muncul di wajah Hengky. Dia berkata dengan kasar, “Apa kamu begitu nggak sabar untuk bertemu dengannya? Atau apa aku seharusnya nggak boleh muncul di sana hari ini, karena mengacaukan rencanamu?”

Dia awalnya berencana untuk menceraikan wanita ini dan membiarkannya pergi setelah wanita ini jujur dengannya. Namun, dia tidak pernah menyangka bahwa wanita ini bahkan tidak bisa menunggu sama sekali, lagi sakit seperti ini saja masih mau bertemu diam-diam dengan pria itu!

Mendengar perkataan Hengky yang sinis, wajah Winda menjadi pucat. Dia menatap mata Hengky yang dingin dan tercekat karena malu. “Hengky, kamu sebegitu nggak percayanya p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status