Share

Bab 48

“Pa!” Winda menatap ayahnya dengan tidak percaya sambil berseru, “Ternyata aku orang yang seperti itu di pandangan Papa?! Papa lupa kalau aku adalah putrinya Sinta! Aku perlu cara seperti itu untuk dilihat orang?”

Mendengar nama Sinta disebut, wajah James berubah kaku.

“Apa pun itu, kamu nggak boleh rebutan dengan adikmu!”

Winda hanya tertawa miring dan berkata, “Kalau aku diminta pulang hanya untuk dengar basa-basi nggak jelas seperti ini, lebih baik aku nggak mau meladeninya.”

Dia bangkit berdiri dari sofa dan menatap ayahnya penuh kekecewaan sambil berkata, “Bukannya Papa tanya kenapa aku bisa terluka seperti ini? Ok, sekarang aku kasih tahu alasannya karena kemarin malam ada orang yang mau membunuhku! Kalau bukan karena Hengky yang berjuang menolongku, sekarang yang Papa lihat adalah jasadku!”

James terlihat terkejut dan dengan cepat bertanya, “Apa yang sebenarnya terjadi? Kamu menyinggung orang?”

“Memangnya bisa terjadi apa? Ada orang yang mau menyingkirkanku,” kata Winda sambil m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status