Share

Bab 47

Begitu Winda masuk, terlihat Luna yang duduk di sofa dengan wajah keruh.

“Pa, kenapa dia ada di sini?” tanya Luna sambil menatap James dengan raut tidak suka.

Sebelum James sempat berkata-kata, Luna berdiri dari sofa dan berjalan ke hadapan Winda. Dia tertawa dan berkata, “Kak, sudah pulang?”

Winda merasa jijik dengan senyuman Luna itu. Dia enggan menatap perempuan itu dan langsung berjalan ke arah sofa dan duduk di sana. Senyuman di bibir Luna berubah kaku dan sebersit sorot marah melintas di matanya.

Melihat pelayan yang membawa minuman, dia mengulas sebuah senyum bengis. Bi Lina memberikan gelas tersebut dan melihat tangan Winda yang terbalut perban. Dia terkejut dan berkata, “Wah, Non kenapa?”

James menoleh dan melihat kedua tangannya yang dibalut perban. Dengan aneh dia bertanya, “Tangan kamu kenapa? Kenapa bisa terluka begitu?”

Winda menoleh dan menatap Luna sekilas sambil berkata, “Nanti baru dibahas.”

“Bi Lina.” Winda meletakkan gelas minuman dan ekspresinya terlihat tidak sen
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status