Share

Bab 52

Hengky hanya lanjut menyesap sop nya dengan santai.

Willy mengendus aroma wangi dan merasa lapar. Dia berjalan masuk sambil bertanya, “Ada jatah aku, nggak?”

“Nggak ada,” jawab Hengky dengan cepat.

“Cih! Nggak tahu terima kasih!” decak Willy dan lanjut berkata, “Aku mati-matian demi kalian. Tapi satu sendok pun nggak ada untukku?!”

Hengky mendongak dan berkata, “Ngomong yang serius!”

“Apa yang kamu bilang memang benar. Masalah kemarin malam memang bukan murni kecelakaan,” kata Willy sambil memberikan amplop dokumen pada Hengky.

Setelah itu dia kembali berkata, “Baru saja terlacak kalau nama sopir yang menabrak kemarin bernama Bimo dan berusia 37 tahun. Dia orang dari luar kota dan nggak ada pekerjaan tetap. Hobinya hanya berjudi dan akhirnya hutang dengan rentenir. Dia nggak bisa bayar hutangnya sama sekali,”

“Dua hari yang lalu ada uang yang mendadak masuk ke rekeningnya sebesar satu miliar. Kemarin malam dia beli mobil dengan uang itu. Mobil yang menabrak kalian.”

Hengky menatap foto
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status