Share

Bab 57

Suara Luna terdengar kecewa dan membuat Jefri tidak tega untuk menolak.

“Baiklah, kamu kirim alamatnya saja.”

Mendengar Jefri menyetujuinya membuat Luna tersenyum puas. Setelah sambungan telepon terputus, dia buru-buru mengirimkan alamat rumah sakit Winda pada lelaki itu.

Saat Winda kembali ke kamar inap, dia melihat Hengky yang bersiap untuk rapat melalui sambungan video. Melihat dirinya masuk, lelaki itu mendongak dan berkata, “Kamu pulang saja dan jangan datang lagi.”

Winda kaku sejenak dan tanpa bersuara dia melangkah ke arah meja untuk membereskan termos sop yang dia bawa. Winda memaksakan seulas senyuman dan bertanya, “Malam mau makan apa? Biar aku buatkan.”

“Nggak perlu,” jawab Hengky tanpa melihatnya. Dia lanjut bekerja sambil berkata dengan suara dingin, “Willy akan aturkan semuanya, kamu nggak perlu-“

“Sudahlah, biar aku saja yang menentukan mau masak apa. Kamu lanjut kerja dulu, aku mau balik,” potong Winda sambil menahan rasa perih di hatinya di balik senyumannya.

Tanpa men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status